Skip to main content

PeringkatIndonesia: Indeks Pembangunan Inklusif #20/42,↘︎8

Dugaan bahwa kategori nomor (5) di alinea berikut #PeringkatIndonesia buruk karena hutangnya banyak perlu dikesampingkan. Dugaan bahwa harapan hidup di Indonesia dengan damai dan sehat hingga tua (2) juga perlu dikesampingkan. Dugaan bahwa polusi karbon (6) di Indonesia masih tertolong hutan tropis dsb, juga sangat perlu dikesampingkan. Inilah tulisan fakta riset World Economic Forum tentang Indonesia. Ingat Indonesia lumayan juara mispersepsi Per definisi pakai bahasa (diupayakan) sederhana, Indeks Pembangunan Inklusif (IBI) bicara apakah kebijakan struktur dan kelembagaan sebuah perekonomian sudah pro pada: (1) Penciptaan lapangan pekerjaan, (2) Harapan hidup sehat, (3) Sedikit orang miskinnya, (4) Merata kemakmurannya, (5) Sedikit proporsi hutang negaranya, dan (6) Polusi karbonnya dari ekonominya minimal. Ini baru sebagian dari sub pilar dan pilar lainnya, untuk teknisnya dapat menjadi bahan diskusi lebih jauh. Memakai kategori peringkat 'Di Kelas' a la aba-amba maka

Gangguan kepribadian 'obsesif-kompulsif perfeksionis' VEMI (2)



Berbeda dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD), gangguan kepribadian obsesif kompulsif (OCPD) adalah pola pemikiran dan tindakan yang bukan disebabkan reaksi kimia otak yang bisa merespon pengobatan (Bernstein). Dan kembali ke definisi gangguan kejiwaan adalah mereka yang berbuat 'kegilaan' pada dirinya sendiri, gangguan kepribadian adalah mereka yang membuat orang yang berdekatan dengannya menjadi 'gila'; maka istilah vampir emosional dapat disematkan di dada orang-orang seperti ini.


Cara Mengenali Vampir Obsesif-Kompulsif

Ciri khasnya dari vampir ini adalah mereka menguras emosi anda dengan bekerja keras, jadi sangat teliti dan selalu melakukan hal yang 'benar'. Bagi mereka tidak ada kesalahan yang tidak berarti yang bisa dibaca setiap kesalahan itu berarti. Dan buat mereka semua pekerjaan yang mereka lakukan tidak akan ada habisnya. Menguras emosi, kan?

Rasa takut melakukan kesalahan, meskipun manusiawi dan bisa dihadapi dengan semakin dewasa seiring waktu, terjadi terus-menerus pada mereka. Seolah negara akan runtuh jika ada satu saja kesalahan kecil terjadi. Tapi jangan salah, ketelitian, kerja keras, kejujuran dalam bekerja ini diperlukan oleh banyak pihak termasuk diri kita. Hanya saja, sejauh apa?

Satu-satunya cara bagi vampir ini agar dunia dan negara aman adalah dengan mengubah semua orang menjadi bergangguan kepribadian obsesif-kompulsif juga. Kegelisahan di dalam diri mereka ini sebenarnya yang memicu semua tindakan dan pemikiran mereka. Kecemasan seperti saat akan melakukan hal baru dan penting atau seru dalam hidup seperti mencoba naik roller coaster pertama kali setelah melihat penumpang sebelumnya dibolak-balik oleh kereta di taman hiburan. Kecemasan semacam itu. Dan bagi pribadi obsesif-kompulsif, ini terjadi hampir setiap saat. Seolah tak ada istirahat dalam kamus mereka dari kegelisahan.

Sekarang anda tahu bagaimana sebuah karya atau pekerjaan mengagumkan berasal. Dari para vampir obsesif-kompulsif perfeksionis. Mereka tahu bagaimana kesempurnaan itu dibuat lewat upaya tak kenal lelahnya. Tapi jika ini adalah menu sehari-hari anda. Bersiap-siaplah setiap senti pakaian anda diteliti, setiap menit waktu anda diperhatikan, setiap kegiatan sederhana seperti makan dan beribadah seperti memiliki alarm hidup; untuk kesempurnaan.

Ciri lainnya dari vampir obsesif kompulsif ini adalah kebimbangannya. Jika ditawari sesuatu, bersiap-siaplah dengan jawaban "dipikir-pikir" dulu yang panjang dus lama. Jika diminta membuat keputusan, bersiap-siaplah anda akan dibuat menunggu berbulan atau tahun jika itu menyangkut dunia sempurna mereka yang coba anda utak-atik. 


Vampir Perfeksionis dan Puritan, subtipe dari Vampir Obsesif-Kompulsif

Subtipe utama dari vampir obsesif-kompulsif ini adalah vampir perfeksionis dan vampir puritan. Vampir puritan (fanatik berlebih pada agama), yang tidak dibahas lebih jauh di pos ini, berusaha mengontrol jiwa anda agar menjadi 'sesempurna' mereka; padahal ilmu pun tak tinggi-tinggi benar. Bayangkan jika vampir puritan ini menjadi pemuka masyarakat dan negara. Semoga mereka diberi petunjuk.

Vampir perfeksionis suka mengontrol, yang dikontrol tindakan, apa yang dilakukan dan terutama cara anda melakukannya, jadi setiap senti pakaian anda harus dipakai dengan tepat, ya. Bagi vampir-vampir ini, tindakan mereka 'menguras' energi orang lain adalah upaya menurunkan kecemasan mereka sendiri. Jadi pengaturan, peraturan yang mereka buat untuk anda sebenarnya bukan bertujuan utama untuk kebaikan anda, tapi ketenangan jiwa mereka sendiri. Egois menemukan pelakunya.

Jadi segera saat anda tahu anda sedang berhadapan dengan vampir ini, anda sudah siap bahwa seberapa keras pun anda bekerja, seberapa baik pun anda, seberapa hati-hati dan teliti dalam mengikuti aturan, itu semua tidak akan pernah cukup. Nah, anda lupa kan bahwa jika anda dihubungi vampir ini karena dia khawatir tentang anda, jangan tawarkan untuk bertemu untuk sekedar mengobrol. Bukan itu aturannya. Zonk.

Lain kali anda melihat orang yang acap terlihat marah, sebal, atau ... sering mudah benci terhadap sesuatu jangan-jangan vampir obsesif-kompulsif perfeksionis atau puritan yang anda hadapi. Sedikit tentang puritan, bukankah bagus orang mencintai agama dan ajarannya. Jawaban sederhananya, bukankah orang yang penampakannya mendalami agama akan terlihat dari rasa dan kesan yang ditimbulkan pada orang lain; semacam kesan damai kalau bukan menyenangkan. Tapi entahlah soal itu. Dr. Bernstein punya konstruksi penganut agama di negaranya yang mungkin berbeda dengan di sini.


Hasil Berhadapan dengan Proses

Pertempuran hasil (apa yang coba diselesaikan) dan proses (yaitu cara) mencapainya sedang berlangsung. Dua hal berbeda ini bagi vampir obsesif-kompulsif tidak ada bedanya. Cara mengatasinya dengan bertanya terus terang, "Tujuan utama dari kegiatan/pekerjaan ini apa ya?" atau "Anda maunya saya melakukan bagian mana dan bagaimana bagusnya?". Dengan begini di awal sudah ada kesepakatan bagian mana yang merupakan hasil dan sejauh apa anda bisa kreatif dengan prosesnya tanpa harus dikritisi atau dimata-elangi setiap saat. Sederhana.

Hasil bagi vampir ini, selalu berubah-ubah. (Ingat mereka sulit bedakan proses dan hasil). Akibatnya apa yang sebenarnya adalah proses, bagi mereka bisa berubah menjadi hasil yang ingin dicapai. Dan anda terbenam lagi dalam ketelitian untuk setiap tindakan yang mengganggu itu. Jadi cara terbaiknya tentukan prioritas dan sepakati. Dan mengenai evaluasi kinerja, bersiap-siaplah hanya memuji diri sendiri untuk pencapaian anda (yang jujur tentunya) karena bagi vampir perfeksionis, pujian itu akan sangat sulit benar terucap.

Mengenai spontanitas. Tidak ada spontanitas bagi vampir perfeksionis. Semua terencana dan dipikir lama sehingga tidak ada yang tidak benar. Tapi ada satu spontanitas mereka, dalam menemukan kesalahan. Lah, ini dia guna tipe manusia yang terjankiti virus vampir ini. Mereka super teliti.


Anda yang tidak-sempurna itu, dapat menghadapi vampir perfeksionis

Caranya upayakan dengan keras untuk melakukan diskusi yang produktif dengan mereka. Dan garis bawahi dengan keras karena pilihan ini jauh lebih sulit dari obrolan meninggi dan balik badan tinggalkan pembicaraan.

Tanyakan, "Dari apa yang sudah saya lakukan, bagian mana yang disukai." Jika tiga atau kurang kesalahannya bagi si vampir artinya anda dapat memuji diri sendiri

Jika anda tersinggung, terganggu atau tersakiti. Ungkapkan. Berkeluh kesah pada rekan kerja, anggota keluarga, atau teman yang mengenal si vampir tidak akan menyelesaikan masalah. Ini seperti melemparkan tabung gas bocor ke api. Jika masih belum kondusif untuk menyatakan ketergangguan anda, jangan jadi (vampir) pasif-agresif yang melakukan pekerjaan disengaja salah atau memberontak. Ini kesalahan besar di mata si vampir perfeksionis. Pilihan terakhir anda adalah kerjakan dengan baik, tapi cari oase ketenangan di tempat lain, jauh dari pengaruh dan bayang-bayang vampir perfeksionis tersebut.

Satu cara bodoh dan menyakiti si perfeksionis adalah mencela kerja sempurnyanya. Jangan lakukan ini, ini kebanggaan mereka. Jika anda belum bisa mengajak diskusi tentang mana hasil mana proses dan mana prioritas. Jangan jadikan olok-olok ini terjadi pada mereka, ini hanya akan membuat si vampir perfeksionis bersedih dan yang kena getahnya selain anda sendiri adalah orang lain lagi. Anda jadi bersalah dan bertanggung jawab sekaligus jadi penyokong upaya si vampir obsesif-kompulsif perfeksionis ini menjadikan 'semua' orang jadi seperti mereka. Gigitan yang tertular membahayakan.

Tunjukkan apresiasi sebagai gantinya. Berbesar hatilah bahwa meskipun mereka keras pada anda, sebenarnya mereka dua kali lebih keras pada diri mereka sendiri. Pujilah hasil kerja mereka. Mungkin dengan begitu virus vampir dalam darah mereka dapat perlahan-lahan menemukan ketenangan dan mereka dapat lebih santai menghadapi matahari. Berharaplah taring para Vampir Emosional Model Indonesia ini tanggal, agar anda dan mereka bebas.




Comments

Popular posts from this blog

Jika UI, UGM, ITB dan IPB adalah mahasiswa mata kuliah 'Analisis Universitas Terbaik di Asia'

Sumber: Times Higher Education, diolah aba-amba.blogspot.co.id. Menyambung pos berjudul ' TERBARU! Peringkat Universitas di Indonesia di Asia ' jadi terbayang hayalan kalau seandainya para universitas (yang juga meriset) yang terbaik di Indonesia juga yang terbaik di setiap negara Asia ini adalah mahasiswa yang harus melampaui nilai tertentu untuk dapat nilai A, A-, B+, B, B-, C+, C, D, E dan lulus jika di atas huruf tertentu (biasanya C setau saya). Tentu ini tidak bermaksud menilai keberhasilan pengelolaan atau hasil institusi perguruan tinggi, tapi mungkin menarik untuk mengisi waktu tentang kenangan masa-masa kuliah. Nama mata kuliah dan komponen nilainya kira-kira (sebagain besar dikutip dari blog terdahulu tersebut): "Analisis Universitas Terbaik di Asia" Mata kuliah ini bertujuan melihat perbandingan peringkat universitas  dari data Times Higher Education yang menilai universitas-universitas intensif-penelitian dalam faktor-faktor inti: pengaja

Mahalnya Kemerdekaan Indonesia

Rp145 ribu triliun (kuadriliun) , Ambil! KMB (Konferensi Meja Bundar) 1949 sebagian besar warga Indonesia pernah dengar, tapi kalau hasilnya adalah Pemerintah Indonesia setuju ambil alih hutang luar negeri Pemerintah Hindia Belanda  lk Rp 144750 triliun (ya'! lk 145 ribu triliun, tepatnya 144.749.200.734.698.000,00; Rp sekarang)  itu belum termasuk bunga 3% dan harus dibayar penuh selambatnya Juni 1964 pernah dengar?  [angka aslinya 1949, $1.130 juta (1,13 miliar); 3% p.a.; (Sumitro Djojohadikusumo 2000:95)] 1955 karena heboh Irian Barat yang berlarut, kesekatan ekonomi dan keuangan ini dibatalkan Menkeu.,  'Hanya' lk Rp 19.770 triliun (19.771.500.153.821.500, Rp sekarang) yang perlu dibayarkan.  [angka aslinya 21/02/1955, $171 juta] "Tidak ada bekas jajahan lain yang diwajibkan untuk mengambil-alih utang sebesar itu dari bekas penjajah kolonialnya seperti Indonesia."   (Kahin 1997:27) dalam Thee Kian Wie, Indonesia's Economy since Independenc

PeringkatIndonesia: Indeks Pembangunan Inklusif #20/42,↘︎8

Dugaan bahwa kategori nomor (5) di alinea berikut #PeringkatIndonesia buruk karena hutangnya banyak perlu dikesampingkan. Dugaan bahwa harapan hidup di Indonesia dengan damai dan sehat hingga tua (2) juga perlu dikesampingkan. Dugaan bahwa polusi karbon (6) di Indonesia masih tertolong hutan tropis dsb, juga sangat perlu dikesampingkan. Inilah tulisan fakta riset World Economic Forum tentang Indonesia. Ingat Indonesia lumayan juara mispersepsi Per definisi pakai bahasa (diupayakan) sederhana, Indeks Pembangunan Inklusif (IBI) bicara apakah kebijakan struktur dan kelembagaan sebuah perekonomian sudah pro pada: (1) Penciptaan lapangan pekerjaan, (2) Harapan hidup sehat, (3) Sedikit orang miskinnya, (4) Merata kemakmurannya, (5) Sedikit proporsi hutang negaranya, dan (6) Polusi karbonnya dari ekonominya minimal. Ini baru sebagian dari sub pilar dan pilar lainnya, untuk teknisnya dapat menjadi bahan diskusi lebih jauh. Memakai kategori peringkat 'Di Kelas' a la aba-amba maka

PISA, Cinta-Rangga, Dilan-Milea, Duo Posesif

Bukan satu dari tulisan nostalgik, ini berupaya melihat gambaran fiksi (sebagian nyata) dibanding dengan hasil yang dihitung serius. baca juga: Santai Seolah Serius (3S) PISA (program penilaian siswa secara internasional)  dari OECD melakukan survei evaluasi sistem edukasi tiga tahunan dengan subyek setengah juta dari 28 juta murid berusia 15 tahun di 72 negara dan perekonomian. Indonesia di 2015 memiliki 4,53 murid di usia ini. Penilaian dalam lima subyek sains, matemtika (a sengaja dihilangkan), membaca, juga pemecahan masalah kolaboratif dan literasi keuangan. Ini dimulai di 2000 dan terakhir di 2015. Jika memiliki anak sendiri atau kerabat yang berusia 15 tahun, ini contoh soalnya . Sayangnya meski Indonesia satu dari 72 negara yang disurvei tapi contoh yang tersedia dalam 82 bahasa itu justru terpaksa memakai bahasa Malaysia-Malay yang paling mirip bahasa Indonesai. Atau paling-paling memakai tes versi bahasa Inggris. Sejak awal (2000), Indonesia selalu disurvei dan 2015 adala

'Ibu tua ini lebih hebat dari Indrawati, Merkel, dan Lagarde'; 1/2 jam untuk sampai pada simpulan itu: (1)

Mungkin karena pengamatan yang hanya setengah jam itu, seluruh prestasi perempuan-perempuan terkenal di masa ini, bahkan mungkin Ibu saya sendiri (tetap dengan hormat, ini karena terlampau banyak waktu bersama), dan bisa jadi sejajar dengan perempuan-perempuan terdahulu sekaliber Kartini dan mungkin Khadijah r.a. perlu melihat beliau seperti 1/2 jaman saya melihat sambil bergemuruh dada dan berkaca-kaca mata. Satu lagi setting di transportasi umum di Area Metropolitan Jakarta.  Kali ini kereta komuter Jabodetabek (PT-nya sendiri sudah berganti nama dari KCJ(abodetabek) menjadi PT KAI Commuter Indonesia), Jumat sesudah Maghrib, kereta ini menuju Bogor dari arah Jakarta Kota. Dari stasiun sebelumnya dinaiki segerombolan pria telat-dewasa yang memenuhi lorong di depan kursi prioritas dengan persiapan untuk lomba: Ludo King . Dengan persiapan smartphone mana yang layar paling besar, powerbank karena si gadget kehabisan baterai, 'besarkan saja volume-nya' saat musik pertanda

PeringkatIndonesia: Rapor Daya Saing Global Indonesia 2017-2018

Melanjutkan tradisi di kelas berisi 42 siswa, di peringkat berapakah siswa bernama Indonesia dalam Rapor Daya Saing Global 2017-2018 versi World Economic Forum? Komponen Indeks Daya Saing Global (IDSG, Global Competitiveness Index--GCI) dibagi menjadi 3 subindeks yaitu  A. Persyaratan Dasar, dengan empat pilar:  1-Institusi 2-Infrastruktur 3-Lingkungan makroekonomi 4-Kesehatan dan pendidikan dasar B. Peningkat Efisiensi, dengan enam pilar: 5-Pendidikan (menengah dan) tinggi dan pelatihan 6-Efisiensi pasar barang 7-Efisiensi pasar tenaga kerja 8-Pengembangan pasar keuangan 9-Kesiapan teknologi 10-Ukuran pasar C. Faktor inovasi dan kecanggihan, dengan dua pilar 11-Kecanggihan bisnis 12-Inovasi Masing-masing pilar dalam subindeks juga mempunyai subpilar yang, namun untuk memudahkan pengamataan hanya item-item rinci di mana #PeringkatIndonesia  ada di kelompok hijau, merah, dan kehitaman yang ditampilkan. Warna hijau untuk peringkat dengan 1 digit, kuning

Indonesia, Perils of Perceptions. Mispersepsi dari Keramaian

Ok. Anda bertanya pada rekan tentang smartphone dan ia berkata, "saya tak punya" lalu Anda berkata, "gak mungkin!" Ternyata Anda melebih-lebihkan berapa banyak penduduk Indonesia yang punya. Kira-kira 85 dari 100 orang akan dianggap punya setidaknya satu smartphone. Faktanya, kelebihan 65. Hanya 21 dari 100 yang punya. Dan Indonesia 'ngaco' tertinggi di dunia untuk kategori ini. Selanjutnya di simbol kebebasan, akses dan prestise: mobil. Coba tebak dari 100 orang Indonesia, berapa yang punya mobil? 77? Hmm, ini juga kelebihan banyak. Hanya 41 yang punya. Orang Jepang naik kereta dan gak punya mobil? Faktanya 72 dari 100 punya. Si biru yang sudah 2 miliar. Facebook. Dari 100 berapa yang punya? Kurang lebih 81% dari orang Indonesia >13 tahun punya. Salah hanya 28 saja. Lanjut tentang Surga, Neraka dan Tuhan. Ah paling tinggal 85% orang Indonesia yang percaya Surga faktanya 99% dan selamat Indonesia salah duga tiga terbawah namun te

#PeringkatIndonesia di Indeks Persepsi Korupsi dalam 22 tahun

Mani pulite  adalah bahasa Italia untuk 'tangan bersih', penyelidikan yudisial berskala nasional untuk korupsi politik ini menyebabkan lebih dari separuh anggota parlemen Italia terkena dakwaan, banyak partai politik lenyap, 5.000 tokoh masyarakat kehilangan pamor, 400 anggota dewan kota terkena tuduhan korupsi, belum lagi yang akhirnya bunuh diri. Korupsi di Indonesia agaknya dapat mencontoh gebrakan hakim 'Bao' Antonio Di Pietro di awal 1990 yang agaknya berkontribusi dalam perbaikan tajam 25 poin Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Italia dari 1995 yang mencapai puncaknya di 2001. Metode hakim 'Bao' ini terfokus pada suap untuk kontrak proyek pekerjaan umum, dalam wawancara ulang tahun perak di tahun lalu ke AFP, Di Pietro mengatakan  "Saya secara pribadi menandai setiap lembar uang, satu per satu. Itu adalah satu-satunya cara agar kita benar-benar yakin untuk membuktikan bahwa sogokan telah dilakukan," kata Di Pietro. "Ketika dia berpaling

5 dari 13 Pulau terbesar di Dunia: ITULAH INDONESIA

Mari melihat geografi Indonesia dari sudut pandang yang berbeda. Awalnya saya memasukkan 15 pulau terbesar di dunia dalam peta. Tapi untuk bonus hari Jum'at nomor (#) 14 dan #15 dikeluarkan saja hasilnya: 5 dari 13 pulau terbesar di Dunia: ITULAH INDONESIA. Perlu menjadi catatan bahwa hampir separuh dari #2 pulau  New Guinea  dan hampir 3/4 dari #3 pulau Kalimantan saja yang tergabung dengan Indonesia. Klaim ini juga berlaku untuk satu pulau lain yang dimiliki oleh dua negara lainnya seperti Timor (bersama Timor-Leste). Selebihnya 1 dari 6 dalam Daftar 322 Pulau terbesar di Dunia: ITULAH INDONESIA Berikut perincian detil pulau-pulau di Indonesia berikut #PeringkatIndonesia  di dunia, yang disarikan dari daftar 322 pulau terbesar di dunia . Satu hal, berhubung Indonesia segera menjadi tuan rumah Asian Games 2018, luas pulau ini juga akan dikonvensi jadi berapa lapangan sepak bola (120m x 90 m). #322 pulau Smyley (? :)) luasnya 1 juta lapangan bola. #1 Greenland 2 milyar lapang

TERBARU! Peringkat Universitas di Indonesia di Asia 2018

Versi Times Higher Education ,  Bagaimana kabar universitas-universitas di Indonesia?  Berapa yang masuk 350+8 di Asia? Bagaimana Universitas teratas di Negara yang masuk peringkat? Baiknya melihat dulu definisi dan metodologi mereka. Peringkat Universitas Times Higher Education nyatakan sebagai satu-satunya tabel kinerja global yang menilai universitas-universitas intensif-penelitian dalam faktor-faktor inti: pengajaran, penelitian, transfer pengetahuan dan pandangan internasional. Ini boleh disandingkan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat) dengan faktor pengabdian masyarakat yang difokus menjadi dua hal terakhir dalam pemeringkatan mereka dengan indikator terukur. Indikator-indikator kinerja [bobotnya] dikelompokkan dalam lima area: [25%] Pengajaran (lingkungan belajar)  (10   %) Survei reputasi ( 4,5 %) Rasio staf-terhadap-mahasiswa ( 2,25%) Rasio gelar doktor-terhadap-gelar sarjana ( 6   %) Rasio gelar dok