Dugaan bahwa kategori nomor (5) di alinea berikut #PeringkatIndonesia buruk karena hutangnya banyak perlu dikesampingkan. Dugaan bahwa harapan hidup di Indonesia dengan damai dan sehat hingga tua (2) juga perlu dikesampingkan. Dugaan bahwa polusi karbon (6) di Indonesia masih tertolong hutan tropis dsb, juga sangat perlu dikesampingkan. Inilah tulisan fakta riset World Economic Forum tentang Indonesia. Ingat Indonesia lumayan juara mispersepsi Per definisi pakai bahasa (diupayakan) sederhana, Indeks Pembangunan Inklusif (IBI) bicara apakah kebijakan struktur dan kelembagaan sebuah perekonomian sudah pro pada: (1) Penciptaan lapangan pekerjaan, (2) Harapan hidup sehat, (3) Sedikit orang miskinnya, (4) Merata kemakmurannya, (5) Sedikit proporsi hutang negaranya, dan (6) Polusi karbonnya dari ekonominya minimal. Ini baru sebagian dari sub pilar dan pilar lainnya, untuk teknisnya dapat menjadi bahan diskusi lebih jauh. Memakai kategori peringkat 'Di Kelas' a la aba-amba maka ...
KMB (Konferensi Meja Bundar) 1949 sebagian besar warga Indonesia pernah dengar, tapi kalau hasilnya adalah Pemerintah Indonesia setuju ambil alih hutang luar negeri Pemerintah Hindia Belanda
lk Rp 144750 triliun (ya'! lk 145 ribu triliun, tepatnya 144.749.200.734.698.000,00; Rp sekarang)
itu belum termasuk bunga 3% dan harus dibayar penuh selambatnya Juni 1964 pernah dengar?
[angka aslinya 1949, $1.130 juta (1,13 miliar); 3% p.a.; (Sumitro Djojohadikusumo 2000:95)]
1955 karena heboh Irian Barat yang berlarut, kesekatan ekonomi dan keuangan ini dibatalkan Menkeu.,
'Hanya' lk Rp 19.770 triliun (19.771.500.153.821.500, Rp sekarang) yang perlu dibayarkan.
[angka aslinya 21/02/1955, $171 juta]
lk Rp 144750 triliun (ya'! lk 145 ribu triliun, tepatnya 144.749.200.734.698.000,00; Rp sekarang)
itu belum termasuk bunga 3% dan harus dibayar penuh selambatnya Juni 1964 pernah dengar?
[angka aslinya 1949, $1.130 juta (1,13 miliar); 3% p.a.; (Sumitro Djojohadikusumo 2000:95)]
1955 karena heboh Irian Barat yang berlarut, kesekatan ekonomi dan keuangan ini dibatalkan Menkeu.,
'Hanya' lk Rp 19.770 triliun (19.771.500.153.821.500, Rp sekarang) yang perlu dibayarkan.
[angka aslinya 21/02/1955, $171 juta]
"Tidak ada bekas jajahan lain yang diwajibkan untuk mengambil-alih utang sebesar itu dari bekas penjajah kolonialnya seperti Indonesia." (Kahin 1997:27) dalam Thee Kian Wie, Indonesia's Economy since Independence, 2012
Bagaimana angka 145 kuadriliun didapat?
- Dari angka US$1,13 miliar tahun 1949 Penulis aba-amba.blogspot.co.id 'terpaksa' mengkonversi ke US$ tahun 1959 karena data inflasi Indonesia 1945 hingga 1959 tidak didapat. Konversi memakai kalkulator dari dollartimes.com didapat angka $1.355.062.240.66 di 1959.
- Dari angka sekitar $1,36 miliar ini lalu dikonversi ke Rupiah 31 Desember 1959 dengan bantuan fxtop.com dan didapat Rp 202.694.726.787.
- Dari angka sekitar Rp 202,7 miliar ini lalu dihitung dengan spreadsheet nilai sekarangnya dengan menyesuaikan inflasi dengan data yang tersedia dari World Bank dari 1960 hingga 2016 dan data inflasi 2017 dari inflation.eu didapatlah Rp144,75 kuadriliun tsb.
Langkah untuk Rp19,8 kuadriliun sama kecuali pada langkah satu dari 1955 ke 1959.
Tanpa pretensi, hanya sekedar menambah wawasan pengetahuan Penulis dan publik.
Comments
Post a Comment