Skip to main content

PeringkatIndonesia: Indeks Pembangunan Inklusif #20/42,↘︎8

Dugaan bahwa kategori nomor (5) di alinea berikut #PeringkatIndonesia buruk karena hutangnya banyak perlu dikesampingkan. Dugaan bahwa harapan hidup di Indonesia dengan damai dan sehat hingga tua (2) juga perlu dikesampingkan. Dugaan bahwa polusi karbon (6) di Indonesia masih tertolong hutan tropis dsb, juga sangat perlu dikesampingkan. Inilah tulisan fakta riset World Economic Forum tentang Indonesia. Ingat Indonesia lumayan juara mispersepsi Per definisi pakai bahasa (diupayakan) sederhana, Indeks Pembangunan Inklusif (IBI) bicara apakah kebijakan struktur dan kelembagaan sebuah perekonomian sudah pro pada: (1) Penciptaan lapangan pekerjaan, (2) Harapan hidup sehat, (3) Sedikit orang miskinnya, (4) Merata kemakmurannya, (5) Sedikit proporsi hutang negaranya, dan (6) Polusi karbonnya dari ekonominya minimal. Ini baru sebagian dari sub pilar dan pilar lainnya, untuk teknisnya dapat menjadi bahan diskusi lebih jauh. Memakai kategori peringkat 'Di Kelas' a la aba-amba maka

Ratu/Raja Drama alias Over-acting-ers adalah VEMI -- Vampir Emosional Model Indonesia (1)



Selamat datang di dunia pertunjukan a la vampir

Busway itu sudah penuh. Saat di halte berikutnya naiklah seorang wanita paruh baya, Vampir Dinda, langsung meliuk, meluncur ke bagian area campuran (sbg. lawan dari area khusus wanita). Dia bersandar di tiang, sebentar-sebentar melirik ke mas-mas di depannya. Sebelumnya di samping Dwi, mas tsb. yang sepertinya ramah dan baru di Jakarta itu, sudah duduk Vampir Hadi. 
Tiba tiba kondektur busway kasih pengumuman, tolong minta kursinya untuk prioritas ada ibu sakit, 
Seorang mbak muda yang kebetulan duduk di kursi prioritas langsung berdiri dan beri tempat itu. Si ibu 40-an, tapi gontai dengan topi bucket hadiah dari ulang tahun sebuah bank, selendang lebar yang menutupi bahunya. Dia juga vampir. Vampir Utami namanya yang sudah beri permintaan duduk ke kondektur yang menerjemahkannya jadi 'si ibu sakit' yang butuh tempat duduk. Sukses! Semua kursi prioritas habis. 

    • 'Pegel juga nih berdiri', kata Vampir Dinda ke Vampir Utami.
    • 'Iya, harusnya yang muda ngasih duduk,' Utami tersenyum ke Dinda
    • 'Apalagi laki-laki kan kuat,' Dinda menambahkan.
    • Dwi yang gak terlalu mengerti aturan perjokian kursi melongo dan langsung berdiri pindah ke dekat kawannya di dekat pintu yang sebelumya sudah 'terusir' oleh Vampir Hadi. 
    • 'Yah udah berdiri aja di sini, tasmu itu taruh di lantai biar gak berat,' kata kawan Dwi dengan suara pelan
    • 'Kamu tadi berdiri ngasih ke bapak-bapak rapi itu kenapa?' Dwi nanya.
    • 'Dia kayaknya manajer, bos, di kantornya, aku sih musti tau diri ngasih bangku,' jawab kawan si Dwi
    • 'Ah, ibu makasih bantuannya buat dapet duduk, saya ini kan sudah ubanan tapi ketutup aja ama kerudung, ibu scarf-nya bagus banget" Dinda ke Utami
    • "Makasih ya, Jeng. Waduh seneng banget, belinya jauh lho ini. Emang harusnya semua kursi di kendaraan itu buat dibikin khusus semua, jadi kalau bukan haknya ya berdiri aja. Ini ubanku udah banyak, tapi aku masih enerjik kan?" Utami keluar dari karakter pura-pura sakitnya.

Tiba-tiba Hadi terhubung dengan videocall di ruang rapat kantornya yang sebelumnya telah dimintanya karena iya harus terlambat. Naik busway satu-satunya cara tercepat karena mobil dengan supir pribadinya terjebak 75 menit hanya bergerak 75 meter di jalur umum. Karena hanya 400 meter lagi, dia mencoba bersusah-susah naiki tangga busway untuk lebih cepat sampai di kantornya yang tepat di depan halte berikutnya. Penampilan publik yang bagus untuk terlihat merakyat, pikirnya.
    • 'Continous Quality Improvement adalah cara menjadi sebuah organisasi pembelajar, penuh waktu dan customer-driven. Kreatifitas! Fleksibilitas! Selalu cari cara lakukan lebih dengan sesedikit mungkin biaya. Improve layanan pelanggan kita yang sudah luar biasa dengan target yang dimonitor-sendiri,' Hadi bicara ke layar smartphone-nya yang diproyektorkan di depan ruang rapat. 
    • Arya mengangkat tangan. 'OK, jadi tepatnya seberapa improvement yang dimaksud?'
    • "Tidak ada yang tidak bisa kita tangani, Jarwo." jawabnya ke Arya. "Kalau kita bisa belajar bekerja lebih cerdas bukannya keras."
    • Rio ikut bicara. 'Ini seberapa cerdas nih yang kita omongin?'
    • 'Saya jujur ya ke kalian.' Hadi sambil geleng kepala. 'Company tidak berpikir kalian bisa. Mereka bilang itu terlalu--apa istilahnya--ambisius.'
    • Udah deh langsung ke intinya. Pikir Dian. Dia mendesah dan angkat tangan, 'Saya berasumsi ini ada kan angka benernya---'
    • 'Kamu tau, itu bisa jadi masalah di situ,' kata Hadi. Di menulis di notebook yang sedari tadi ditangannya. ASUMSI --> ASSUME lalu tunjukkan ke kamera, coret dua garis di samping U jadi bacaannya ASS/U/ME. "Asumsi, bahasa Inggrisnya assume. Waktu kamu berasumsi kamu bikin kita emosi, bahasa Inggrisnya: kamu make an ASS out of U and ME."* 
    • [Lalu hening]
Dwi dan kawannya terkagum-kagum melihat percakapan Hadi dengan smartphone-nya.
Dinda dan Utami cuma saling lirik. Ngelenguh. Emosi karena kalah pamor.
Kondektur busway berpikir. Semoga kali ini bukan rekor dari Pinang-Ranti ke Pluit 6 jam lagi.


Dari mana istilah vampir-emosional ini? Dr. Albert J. Bernstein. Diupayain ini jadi blog berseri tentang gangguan kepribadian atau yang kira-kira ngedeketin kategori ini di sekitar kita dan CARA menghindar dari gigitan atau penularannya. Penulis blog cuma berupaya mengangkat tema ini tanpa pretensi apa-apa, semoga bermanfaat.

Ini tipe vampir-emosional pertama yang muncul: Vampir Histrionik!


Jreng..jeng.. Pernah ngebayangin orang tertentu ngaca dan apa yang terlihat?:

a. Orang tertentu tsb. kayaknya mikir dia: sempurna banget.
b. Orang tertentu tsb. mikir dia vampir ga ada bayangannya. Ga mau ah katanya.
c. Eh, emang ada kaca? Yang keliatan cuma dirinya sendiri aja.
d. Ini kacanya kurang bersih, kurang tebel, kurang pas, kurang...
e. Ngaca? Gak perlu!

Si vampir histrionik yang (c) [yang lain mungkin masuk 4 kategori utama lain mudah-mudahan muncul di blog-blog berikutnya], dia hidup buat perhatian dan penerimaan. Jadi tampil sempurna udah jadi spesialisasinya. Histrionik ini penyopanan dari istilah histeris, bisa juga dibahasa Indonesiakan jadi melodramatis. Nah, kebayang kan. Jangan mikir ini cuma perempuan aja, laki-laki juga bisa jadi vampir tipe ini.


Dr. Bernstein bilang Vampir Emosional adalah orang yang punya karakteristik yang oleh psikolog disebut gangguan kepribadian. Ini beda dengan gangguan jiwa. Saat orang bikin dirinya sendiri gila, orang itu punya neurosis (sakit saraf) atau yang lebih berat psikosis (sakit jiwa). Saat orang bikin orang lain jadi 'gila', orang itu punya gangguan kepribadian. Jadi istilah vampir emosional cuma metafora dari yang terakhir.


Vampir histrionik ada dua tipe: satu yang overact satunya lagi yang pasif agresif. Dua-duanya kedengeran familiar kan? 



Sebegitu keras upaya vampir histrionik overact ini, mereka bahkan mungkin yang nemuin komedi musikal kayak La La Land. Ahlinya basa-basi tapi dengan basa-basi yang sering sangat sopan, sampai kita mikir bicaranya menarik dan kita juga orang yang menarik. Dalam hal bergosip, wahid! Gangguan kepribadian histrionik sendiri sudah dinamai sejak jaman Yunani kono oleh Hippocrates dan Freud jadiin pasien tipe ini favoritnya.

Pada orang normal ada suara hatinurani yang bilang: Yang penting siapa diri kamu di dalam, bukan gimana kamu terlihat dari luar. Histrionik: hah, emang ada suara apa?

Pikirkan satu orang dan coba isi kuis di bawah ya.


Kuis Vampir Histrionik:
Hidup di Sinetron Penuh Drama

Benar atau Salah: Nilai satu untuk setiap jawaban benar
  1. Orang ini biasanya stand out di tempat ramai karena penampilannya, pakaian atau kepribadiannya.
  2. Orang ini ramah, antusias, menghibur dan luar biasa banget di acara-acara persosialan.
  3. Orang ini perlakukan orang yang baru dikenal seperti teman akrab.
  4. Orang ini bakal kelihatan kesal kalau harus berbagi panggung.
  5. Orang ini suka berbicara, bergosip dan bercerita.
  6. Saat cerita ini di ulang, biasanya bakal lebih berlebihan dan dramatis.
  7. Orang ini sadar fashion, suka gonta-ganti model rambut dan pakaian.
  8. Orang ini jarang mengaku kalau dia marah, padahal muka udah merah, kepala berasap.
  9. Orang ini punya sedikit masalah dengan isi formulir, nulis laporan, bersih-bersih rumah, atau bayar tagihan.
  10. Orang ini sangat-sangat mengikuti perkembangan beberapa serial televisi/internet atau klub olahraga.
  11. Pola komunikasi orang ini meski penuh warna tadi sering indirect dan samar-samar.
  12. Orang ini membutuhkan lebih banyak maintenance dibanding anggrek yang paling langka, tapi dia percaya dirinya adalah orang yang paling mudah diajak bergaul.
  13. Orang ini sering terlihat menggoda, meski dia tidak mengakuinya.
  14. Di luar semua masalah, orang ini selalu dicari dan lebih populer dibanding kebanyakan orang
Penilaian: Lima atau lebih jawaban benar maka orang ini layak menjadi Vampir Emosional Histrionik meski tidak harus berarti dia didiagnosis dengan gangguan kejiwaan histrionik. Jika skor orang ini lebih dari 10^, hati-hati kamu bisa gak disengaja di-casting untuk masuk ke sinetron orang ini.
^Daftar pertanyaan Dr. Bernstein berisi 6 pertanyaan lain, dapat dilihat jika miliki buku beliau.

Hipnotis a la Vampir Overact

Vampir Emosional Histrionik Overact berupaya dapatkan perhatian to the max, tak peduli positif atau negatif dan ini adalah cabang olahraga yang dipertandingkan di setiap Olimpiade atau Games-games lainnya bagi mereka. Vampir ini merayu anda untuk naik panggung dan bersiaran live dalam pertunjukan fantasi bersama mereka. Bisa jadi pemeran terpuji yang ikut aja seperti kondektur, Dwi dan kawannya atau jadi karakter penjahat yang super mengkritik dan omong negatif. Selamat! Anda udah masuk ke pertunjukan mereka.

Strategi paling umum mereka dalam menghipnotis 'korban'nya adalah membuat si korban percaya bahwa mereka terlalu lemah dan rapuh untuk mengurus dirinya sendiri. Pilihan bagi si korban adalah mencintai atau membenci mereka, tak ada pilihan untuk sekedar mengabaikannya.

Sering menggunakan kata-kata superlatif (paling, ter-, sangat) dan ungkapan hiperbola sebagai gambaran kehidupannya, mereka bukan barang diskonan. Kebutuhan tersembunya terhadap di overact ini adalah senjata mereka dalam mengendalikan korbannya. Pernah merasa harus menyelamatkan terus-terusan atau berterima-kasih dan merasa berhutang budi terus-terusan? Orang itu jangan-jangan vampir histrionik overact. Jika ada orang mengkritik si korban bahwa dia dimanfaatin dan dibodoh-bodohi, korban akan merasa yang ngekritik cuma sedang cemburu. Dimanipulasi tapi tanpa disadari.



Bagaimana cara melindungi diri dari gigitan dan penularannya?

Paling aman, kata Bernstein buat peran untuk diri anda sendiri dalam bisnis pertunjukan Vampir Emosional Histrionic Overact. Kenali mereka dengan baik dibanding anda mengenal diri sendiri.

Betapa banyak penumpang lain di busway di atas yang memilih menjadi penonton VIP pertunjukan Vampir Dinda, Utami dan Hadi di atas, bayarannya pun mahal. Dari berpikir anaknya ke mana, beri jalan saat lewat, mencemooh, sembunyi-sembunyi merekam, jadiin bahan blog (got me!), chat di sosial media, atau jadiin bahan obrolan kopi. Ingat, bayarannya mahal cuma dengan sekedar memperhatikan mereka, tingkah dan kebutuhannya. Pertahanan terbaik adalah tidak terhipnotis oleh pertunjukan mereka dan buat peran untuk diri sendiri. 

Di kantor, cara paling gampang pilih peran orang ngebosenin yang kerja melulu dan tak bisa bersenang-senang. Saat si vampir datang pelototin layar yang isinya tabel-tabel serius (jangan ketangkep ngebaca blog ini). Meski anda pada dasarnya ramah, tetaplah jadi si membosankan supaya aman.

Pura-pura sakit, itu skenario di banyak sinetron yang dengan gemilang dimainkan si vampir ini. Jangan tertipu. Pandai menempatkan diri juga keahlian akting lainnya, tapi cuma karena berakhlak mulia bukan berarti tidak ada hal-hal teknis yang tidak perlu dilakukan. Mereka berharap korbannya yang urus hal lainnya. Vampir hanya perlu tetap cantik atau tampan.

Menghadapi Hadi yang jago memotivasi tapi kedodoran di detil teknis, Dian sebaiknya tulis peran buat dirinya bukan sebagai protagonis atau antagonis tapi jadi si saklek dengan angka dan target dan pandu Hadi di tengah belantara angka ini. Hadi tak bisa mengkritisi Dian karena dia sendiri tak mengerti. Ke depannya peran baru Dian untuk dirinya sendiri ini dapat buat Hadi menyingkir atau bahkan jadi mengandalkan ketelitian Dian dalam angka.

Jangan masuk ke drama mereka, apalagi jika itu berseri hingga 500-an seperti drama tv dari India. Di cap kejam, tidak bermotivasi atau apalah, biarkan. Dunia vampir ini memang dipenuhi jagoan dan penjahat dan itu hanya fantasi mereka. Terpanggil masuk anda sudah tertular dari vampir lainnya. Minta pendapat orang lain dan kritik jika perlu saat anda mungkin terkena gigitannya kali ini di mata dan bukan leher. Jadilah orang yang membosankan, yang konsisten, yang sering tahan mulut buat komentar. Cara menang dari vampir penghisap darah emosi ini adalah jangan sampai darah emosi kita terkuras habis. Jangan beri mereka segala macam nasehat. Menurut Dr. Bernstein mereka penemu penyangkalan. Dan jangan ribut mengenai aturan berbusana dengan mereka.

Saat mereka bertanya, "Jadi kamu maunya aku gimana, bertingkah kayak orang suci atau semacamnya?"
Bilang, "Yax. Tepat sekali."

Saat vampir ini sedang tidak jadi vampir puji mereka habis-habisan. Ini benteng pertahanan Anda. Lagi-lagi jangan mengkritik, menasehati mereka. Anda masuk ke peran penjahat tukang ceramah di drama fantasi mereka. Mau? 
Semua Vampir Emosional melakukan tantrum tidak terkecuali si vampir overact ini, maka jangan lupa memuji (saat mereka tak lagi bervampir ria). Saat mereka menangis (yak. Mereka tidak perlu obat air mata untuk memproduksinya), saran psikolog klinis kita: beri tisu dan teruskan bahan pembicaraan dengan mereka. Terakhir saat darah emosi anda tinggal sekitar setetes lagi, vampir histrionik overact ini akan mainkan  scene terakhir "Cuma ke kamu aja, saya bisa curhat begini."

Perlu dilihat berimbang bahwa Vampir Emosi Histrionic Overact ini miliki bakat dan kebisaan yang berguna karena mereka bisa jadi teman yang baik dan menyenangkan (baca: menghibur). Mereka juga produktif di pekerjaan yang memang berfokus pada pekerjaan yang dramatis dan penuh keterlibatan orang. Mereka memang selangka mekarnya bunga bangkai. Tapi lebih baik lihat fotonya aja kan daripada dideketin. Berharaplah taring para Vampir Emosional Model Indonesia ini tanggal, agar anda dan mereka bebas.

Baca juga Bagian kedua di sini


 *cerita bagian Hadi rapat adalah terjemah bebas dari situasi dari buku Dr. Bernstein h. 101-2. Terinspirasi dan sebagian menceritakan ulang pemikiran di buku yang sama bab 8.
sumber foto: https://www.pexels.com/photo/battle-black-blur-board-game-260024/


Comments

Popular posts from this blog

Jika UI, UGM, ITB dan IPB adalah mahasiswa mata kuliah 'Analisis Universitas Terbaik di Asia'

Sumber: Times Higher Education, diolah aba-amba.blogspot.co.id. Menyambung pos berjudul ' TERBARU! Peringkat Universitas di Indonesia di Asia ' jadi terbayang hayalan kalau seandainya para universitas (yang juga meriset) yang terbaik di Indonesia juga yang terbaik di setiap negara Asia ini adalah mahasiswa yang harus melampaui nilai tertentu untuk dapat nilai A, A-, B+, B, B-, C+, C, D, E dan lulus jika di atas huruf tertentu (biasanya C setau saya). Tentu ini tidak bermaksud menilai keberhasilan pengelolaan atau hasil institusi perguruan tinggi, tapi mungkin menarik untuk mengisi waktu tentang kenangan masa-masa kuliah. Nama mata kuliah dan komponen nilainya kira-kira (sebagain besar dikutip dari blog terdahulu tersebut): "Analisis Universitas Terbaik di Asia" Mata kuliah ini bertujuan melihat perbandingan peringkat universitas  dari data Times Higher Education yang menilai universitas-universitas intensif-penelitian dalam faktor-faktor inti: pengaja

Mahalnya Kemerdekaan Indonesia

Rp145 ribu triliun (kuadriliun) , Ambil! KMB (Konferensi Meja Bundar) 1949 sebagian besar warga Indonesia pernah dengar, tapi kalau hasilnya adalah Pemerintah Indonesia setuju ambil alih hutang luar negeri Pemerintah Hindia Belanda  lk Rp 144750 triliun (ya'! lk 145 ribu triliun, tepatnya 144.749.200.734.698.000,00; Rp sekarang)  itu belum termasuk bunga 3% dan harus dibayar penuh selambatnya Juni 1964 pernah dengar?  [angka aslinya 1949, $1.130 juta (1,13 miliar); 3% p.a.; (Sumitro Djojohadikusumo 2000:95)] 1955 karena heboh Irian Barat yang berlarut, kesekatan ekonomi dan keuangan ini dibatalkan Menkeu.,  'Hanya' lk Rp 19.770 triliun (19.771.500.153.821.500, Rp sekarang) yang perlu dibayarkan.  [angka aslinya 21/02/1955, $171 juta] "Tidak ada bekas jajahan lain yang diwajibkan untuk mengambil-alih utang sebesar itu dari bekas penjajah kolonialnya seperti Indonesia."   (Kahin 1997:27) dalam Thee Kian Wie, Indonesia's Economy since Independenc

PeringkatIndonesia: Indeks Pembangunan Inklusif #20/42,↘︎8

Dugaan bahwa kategori nomor (5) di alinea berikut #PeringkatIndonesia buruk karena hutangnya banyak perlu dikesampingkan. Dugaan bahwa harapan hidup di Indonesia dengan damai dan sehat hingga tua (2) juga perlu dikesampingkan. Dugaan bahwa polusi karbon (6) di Indonesia masih tertolong hutan tropis dsb, juga sangat perlu dikesampingkan. Inilah tulisan fakta riset World Economic Forum tentang Indonesia. Ingat Indonesia lumayan juara mispersepsi Per definisi pakai bahasa (diupayakan) sederhana, Indeks Pembangunan Inklusif (IBI) bicara apakah kebijakan struktur dan kelembagaan sebuah perekonomian sudah pro pada: (1) Penciptaan lapangan pekerjaan, (2) Harapan hidup sehat, (3) Sedikit orang miskinnya, (4) Merata kemakmurannya, (5) Sedikit proporsi hutang negaranya, dan (6) Polusi karbonnya dari ekonominya minimal. Ini baru sebagian dari sub pilar dan pilar lainnya, untuk teknisnya dapat menjadi bahan diskusi lebih jauh. Memakai kategori peringkat 'Di Kelas' a la aba-amba maka

PISA, Cinta-Rangga, Dilan-Milea, Duo Posesif

Bukan satu dari tulisan nostalgik, ini berupaya melihat gambaran fiksi (sebagian nyata) dibanding dengan hasil yang dihitung serius. baca juga: Santai Seolah Serius (3S) PISA (program penilaian siswa secara internasional)  dari OECD melakukan survei evaluasi sistem edukasi tiga tahunan dengan subyek setengah juta dari 28 juta murid berusia 15 tahun di 72 negara dan perekonomian. Indonesia di 2015 memiliki 4,53 murid di usia ini. Penilaian dalam lima subyek sains, matemtika (a sengaja dihilangkan), membaca, juga pemecahan masalah kolaboratif dan literasi keuangan. Ini dimulai di 2000 dan terakhir di 2015. Jika memiliki anak sendiri atau kerabat yang berusia 15 tahun, ini contoh soalnya . Sayangnya meski Indonesia satu dari 72 negara yang disurvei tapi contoh yang tersedia dalam 82 bahasa itu justru terpaksa memakai bahasa Malaysia-Malay yang paling mirip bahasa Indonesai. Atau paling-paling memakai tes versi bahasa Inggris. Sejak awal (2000), Indonesia selalu disurvei dan 2015 adala

'Ibu tua ini lebih hebat dari Indrawati, Merkel, dan Lagarde'; 1/2 jam untuk sampai pada simpulan itu: (1)

Mungkin karena pengamatan yang hanya setengah jam itu, seluruh prestasi perempuan-perempuan terkenal di masa ini, bahkan mungkin Ibu saya sendiri (tetap dengan hormat, ini karena terlampau banyak waktu bersama), dan bisa jadi sejajar dengan perempuan-perempuan terdahulu sekaliber Kartini dan mungkin Khadijah r.a. perlu melihat beliau seperti 1/2 jaman saya melihat sambil bergemuruh dada dan berkaca-kaca mata. Satu lagi setting di transportasi umum di Area Metropolitan Jakarta.  Kali ini kereta komuter Jabodetabek (PT-nya sendiri sudah berganti nama dari KCJ(abodetabek) menjadi PT KAI Commuter Indonesia), Jumat sesudah Maghrib, kereta ini menuju Bogor dari arah Jakarta Kota. Dari stasiun sebelumnya dinaiki segerombolan pria telat-dewasa yang memenuhi lorong di depan kursi prioritas dengan persiapan untuk lomba: Ludo King . Dengan persiapan smartphone mana yang layar paling besar, powerbank karena si gadget kehabisan baterai, 'besarkan saja volume-nya' saat musik pertanda

PeringkatIndonesia: Rapor Daya Saing Global Indonesia 2017-2018

Melanjutkan tradisi di kelas berisi 42 siswa, di peringkat berapakah siswa bernama Indonesia dalam Rapor Daya Saing Global 2017-2018 versi World Economic Forum? Komponen Indeks Daya Saing Global (IDSG, Global Competitiveness Index--GCI) dibagi menjadi 3 subindeks yaitu  A. Persyaratan Dasar, dengan empat pilar:  1-Institusi 2-Infrastruktur 3-Lingkungan makroekonomi 4-Kesehatan dan pendidikan dasar B. Peningkat Efisiensi, dengan enam pilar: 5-Pendidikan (menengah dan) tinggi dan pelatihan 6-Efisiensi pasar barang 7-Efisiensi pasar tenaga kerja 8-Pengembangan pasar keuangan 9-Kesiapan teknologi 10-Ukuran pasar C. Faktor inovasi dan kecanggihan, dengan dua pilar 11-Kecanggihan bisnis 12-Inovasi Masing-masing pilar dalam subindeks juga mempunyai subpilar yang, namun untuk memudahkan pengamataan hanya item-item rinci di mana #PeringkatIndonesia  ada di kelompok hijau, merah, dan kehitaman yang ditampilkan. Warna hijau untuk peringkat dengan 1 digit, kuning

Indonesia, Perils of Perceptions. Mispersepsi dari Keramaian

Ok. Anda bertanya pada rekan tentang smartphone dan ia berkata, "saya tak punya" lalu Anda berkata, "gak mungkin!" Ternyata Anda melebih-lebihkan berapa banyak penduduk Indonesia yang punya. Kira-kira 85 dari 100 orang akan dianggap punya setidaknya satu smartphone. Faktanya, kelebihan 65. Hanya 21 dari 100 yang punya. Dan Indonesia 'ngaco' tertinggi di dunia untuk kategori ini. Selanjutnya di simbol kebebasan, akses dan prestise: mobil. Coba tebak dari 100 orang Indonesia, berapa yang punya mobil? 77? Hmm, ini juga kelebihan banyak. Hanya 41 yang punya. Orang Jepang naik kereta dan gak punya mobil? Faktanya 72 dari 100 punya. Si biru yang sudah 2 miliar. Facebook. Dari 100 berapa yang punya? Kurang lebih 81% dari orang Indonesia >13 tahun punya. Salah hanya 28 saja. Lanjut tentang Surga, Neraka dan Tuhan. Ah paling tinggal 85% orang Indonesia yang percaya Surga faktanya 99% dan selamat Indonesia salah duga tiga terbawah namun te

#PeringkatIndonesia di Indeks Persepsi Korupsi dalam 22 tahun

Mani pulite  adalah bahasa Italia untuk 'tangan bersih', penyelidikan yudisial berskala nasional untuk korupsi politik ini menyebabkan lebih dari separuh anggota parlemen Italia terkena dakwaan, banyak partai politik lenyap, 5.000 tokoh masyarakat kehilangan pamor, 400 anggota dewan kota terkena tuduhan korupsi, belum lagi yang akhirnya bunuh diri. Korupsi di Indonesia agaknya dapat mencontoh gebrakan hakim 'Bao' Antonio Di Pietro di awal 1990 yang agaknya berkontribusi dalam perbaikan tajam 25 poin Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Italia dari 1995 yang mencapai puncaknya di 2001. Metode hakim 'Bao' ini terfokus pada suap untuk kontrak proyek pekerjaan umum, dalam wawancara ulang tahun perak di tahun lalu ke AFP, Di Pietro mengatakan  "Saya secara pribadi menandai setiap lembar uang, satu per satu. Itu adalah satu-satunya cara agar kita benar-benar yakin untuk membuktikan bahwa sogokan telah dilakukan," kata Di Pietro. "Ketika dia berpaling

5 dari 13 Pulau terbesar di Dunia: ITULAH INDONESIA

Mari melihat geografi Indonesia dari sudut pandang yang berbeda. Awalnya saya memasukkan 15 pulau terbesar di dunia dalam peta. Tapi untuk bonus hari Jum'at nomor (#) 14 dan #15 dikeluarkan saja hasilnya: 5 dari 13 pulau terbesar di Dunia: ITULAH INDONESIA. Perlu menjadi catatan bahwa hampir separuh dari #2 pulau  New Guinea  dan hampir 3/4 dari #3 pulau Kalimantan saja yang tergabung dengan Indonesia. Klaim ini juga berlaku untuk satu pulau lain yang dimiliki oleh dua negara lainnya seperti Timor (bersama Timor-Leste). Selebihnya 1 dari 6 dalam Daftar 322 Pulau terbesar di Dunia: ITULAH INDONESIA Berikut perincian detil pulau-pulau di Indonesia berikut #PeringkatIndonesia  di dunia, yang disarikan dari daftar 322 pulau terbesar di dunia . Satu hal, berhubung Indonesia segera menjadi tuan rumah Asian Games 2018, luas pulau ini juga akan dikonvensi jadi berapa lapangan sepak bola (120m x 90 m). #322 pulau Smyley (? :)) luasnya 1 juta lapangan bola. #1 Greenland 2 milyar lapang

TERBARU! Peringkat Universitas di Indonesia di Asia 2018

Versi Times Higher Education ,  Bagaimana kabar universitas-universitas di Indonesia?  Berapa yang masuk 350+8 di Asia? Bagaimana Universitas teratas di Negara yang masuk peringkat? Baiknya melihat dulu definisi dan metodologi mereka. Peringkat Universitas Times Higher Education nyatakan sebagai satu-satunya tabel kinerja global yang menilai universitas-universitas intensif-penelitian dalam faktor-faktor inti: pengajaran, penelitian, transfer pengetahuan dan pandangan internasional. Ini boleh disandingkan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat) dengan faktor pengabdian masyarakat yang difokus menjadi dua hal terakhir dalam pemeringkatan mereka dengan indikator terukur. Indikator-indikator kinerja [bobotnya] dikelompokkan dalam lima area: [25%] Pengajaran (lingkungan belajar)  (10   %) Survei reputasi ( 4,5 %) Rasio staf-terhadap-mahasiswa ( 2,25%) Rasio gelar doktor-terhadap-gelar sarjana ( 6   %) Rasio gelar dok