Dugaan bahwa kategori nomor (5) di alinea berikut #PeringkatIndonesia buruk karena hutangnya banyak perlu dikesampingkan. Dugaan bahwa harapan hidup di Indonesia dengan damai dan sehat hingga tua (2) juga perlu dikesampingkan. Dugaan bahwa polusi karbon (6) di Indonesia masih tertolong hutan tropis dsb, juga sangat perlu dikesampingkan. Inilah tulisan fakta riset World Economic Forum tentang Indonesia. Ingat Indonesia lumayan juara mispersepsi Per definisi pakai bahasa (diupayakan) sederhana, Indeks Pembangunan Inklusif (IBI) bicara apakah kebijakan struktur dan kelembagaan sebuah perekonomian sudah pro pada: (1) Penciptaan lapangan pekerjaan, (2) Harapan hidup sehat, (3) Sedikit orang miskinnya, (4) Merata kemakmurannya, (5) Sedikit proporsi hutang negaranya, dan (6) Polusi karbonnya dari ekonominya minimal. Ini baru sebagian dari sub pilar dan pilar lainnya, untuk teknisnya dapat menjadi bahan diskusi lebih jauh. Memakai kategori peringkat 'Di Kelas' a la aba-amba maka ...
Mispersepsi bahwa karena Area Metropolitan Jakarta--dan beberapa kota seperti Bandung, Palembang, Surabaya--sudah mulai dijamuri kanopi beton jalan layang artinya Indonesia sudah kebanyakan kendaraan bermotor sepertinya terjadi lagi.
Mungkin dugaannya akan mirip dengan jawaban didapat dari pos berjudul
Memang 'kebanyakan' adalah istilah relatif, jadinya perlu dibandingkan dengan indikator yang serupa dengan obyeknya adalah negara-negara di dunia. Kali ini dipilihkan 10 negara berpenduduk terbanyak dan 10 negara anggota ASEAN. Indikator serupanya adalah untuk setiap 100 warga ada berapa kendaraan bermotor yang ada. Kendaraan bermotor sendiri adalah mobil, bis, truk, kendaraan besar lainnya dan tidak termasuk motor dan kendaraan roda dua lainnya. Bagaimana ramainya jalan raya setiap negara?
Iya, data tidak sepenuhnya lengkap dan alat grafiknya punya warna kembar. Salah satu dari orange itu (yang muda yang di bawah) adalah Indonesia. Jomplang dengan orange Jepang dengan kurang dari 600 kendaraan dan si penguasa jalanan Amerika Serikat dengan kurang dari 800 kendaraan. Untuk memudahkan mata kita singkirkan dua negara raksasa otomotif ini, juga si hijau muda Russia di peringkat 3 (<300) dan abu-abu Brazil dengan 250 kendaraan.
Sekarang grafiknya lebih terlihat jelas
Ya! Jumlah kendaraan/1000 Indosia menurun. Dari 109 di tahun 2002 ke hanya 60 di tahun 2014. Kurang lebih artinya pertumbuhan penduduk lebih dari pertumbuhan kepemilikan kendaraan. Heran?
Dan ini hanya peringkat ke 125 di dunia.
Yang menanjak pesat adalah Cina dari 13 ke 154 (1085%) dalam 14 tahun.
India dari 11 di 2002 ke 42 di 2015. Pakistan tetap di belalan dalam belasan tahun. Nigeria berlipat dua dari 31 di 2007 ke 61 di 2016. Bangladesh tertinggal terus masih di angka 3 di 2010. Dalam rate ini kurang lebih kepemilikan mobil per 1000 orang di Indonesia sekarang mirip dengan Nigeria dan beberapa ban di atas India.
Sekarang grafiknya lebih terlihat jelas
Ya! Jumlah kendaraan/1000 Indosia menurun. Dari 109 di tahun 2002 ke hanya 60 di tahun 2014. Kurang lebih artinya pertumbuhan penduduk lebih dari pertumbuhan kepemilikan kendaraan. Heran?
Dan ini hanya peringkat ke 125 di dunia.
Yang menanjak pesat adalah Cina dari 13 ke 154 (1085%) dalam 14 tahun.
India dari 11 di 2002 ke 42 di 2015. Pakistan tetap di belalan dalam belasan tahun. Nigeria berlipat dua dari 31 di 2007 ke 61 di 2016. Bangladesh tertinggal terus masih di angka 3 di 2010. Dalam rate ini kurang lebih kepemilikan mobil per 1000 orang di Indonesia sekarang mirip dengan Nigeria dan beberapa ban di atas India.
Di ASEAN sebenarnya ada dua negara terpopulus juga tapi di 25 terbanyak. Filipina di peringkat 12 dengan sekitar 105 juta (2018), Vietnam #15 dengan sekitar 94 juta (2017) dan Myanmar dengan jumlah penduduk dekat dengan Korea Selatan dengan sekitar 53 jutaan. Myanmar dengan Rohingya di dalamnya ada di peringkat 25 terbanyak manusianya.
Di 2014 seperti inilah gambaran kepemilikan kendaraan bermotor di 18 negara di atas (data Myanmar tidak ada)
Di 2014 seperti inilah gambaran kepemilikan kendaraan bermotor di 18 negara di atas (data Myanmar tidak ada)
Indonesia di 2014 ada di peringkat 10 dari 18 negara ini. Jadi hanya 60 dari 1000 warga yang miliki kendaraan bermotor berupa mobil, bis, truk, mobil berat dan lainnya. Brunei juara ASEAN, secara rata-rata 1 dari 3 warganya miliki kendaraan. Malaysia sekitar 1 dari 3. Singapura sekitar 1 dari 7. Indonesia sekitar 1 dari 17.
Bagaimana jika hanya melihat Jakarta? Di 2014 ada sekitar 4,44 juta kendaraan bermotor di Jakarta ini tidak termasuk 13,1 juta motor. Jika 4,44 juta itu dibandingkan dengan warga 10,1 juta jiwa maka artinya per 1000 warga ada 440 kendaraan bermotor, ini di atas Malaysia dan sedikit di bawah Brunei tapi tentu perbandingan ini tidak sepadan (cocoknya dengan Kuala Lumpur dan Brunei Darussalam), tapi ini sekedar memperlihatkan asal usul dugaan mispersepsi sebagian besar warga Area Metropolitan Jakarta yang mungkin timbul.
Masih berpikir sudah kebanyakan kendaraan di Indonesia?
*mari berharap akan tersedia mudah juga data motor.
Bagaimana jika hanya melihat Jakarta? Di 2014 ada sekitar 4,44 juta kendaraan bermotor di Jakarta ini tidak termasuk 13,1 juta motor. Jika 4,44 juta itu dibandingkan dengan warga 10,1 juta jiwa maka artinya per 1000 warga ada 440 kendaraan bermotor, ini di atas Malaysia dan sedikit di bawah Brunei tapi tentu perbandingan ini tidak sepadan (cocoknya dengan Kuala Lumpur dan Brunei Darussalam), tapi ini sekedar memperlihatkan asal usul dugaan mispersepsi sebagian besar warga Area Metropolitan Jakarta yang mungkin timbul.
Masih berpikir sudah kebanyakan kendaraan di Indonesia?
*mari berharap akan tersedia mudah juga data motor.
Sumber foto teratas http://durniyanti.blogspot.co.id/2014/05/tanggapan-tentang-solusi-kemacetan-di.html
|
Comments
Post a Comment